Jangan buang koran bekas anda!

Semakin beragamnya pilihan media penyiaran saat ini memberikan kemudahan akses Informasi bagi masyarakat. Aksesibilitas informasi sangatlah berperan dalam proses pencerdasan bangsa. Salah satu alternatif media penyampaian inforamasi baru adalah Blog meski penetrasinya belumlah sebesar media Mainstream seperti koran dan lagi menurut Menteri Komunikasi dan Informatika M Nuh, Blogger bukan termasuk kalangan yang memiliki hak menyiarkan informasi

Media cetak saat ini adalah media informasi yang paling dominan dalam masyarakat indonesia. Bukanlah anomali jika penetrasi media elektronik masih jauh dibawah media cetak. Mungkin langkah raksasa media Rupert Murdoch, yang memilih menjual saham media cetaknya dan beralih mengakuisisi media elektronik Daring seperti MySpace, belum saatnya jika diterapkan di Indonesia.

Peranan media cetak yang besar dalam Aksesibilitas informasi kini dihadapkan dengan masalah tingginya bahan baku kertas koran. Saat ini harga bahan baku kertas koran sudah mencapai US$ 800 per ton. Kondisi yang tidak kondusif bagi media cetak ini ujung-ujungnya dikhawatirkan bisa mempengaruhi akses informasi bagi Masyarakat.

Naiknya bahan baku koran disebabkan  sulitnya perusahaan pulp dan kertas memperoleh bahan baku terkait persoalan kehutanan di Indonesia. Perusahaan Kertas sebenarnya mulai menyiasati dengan beralih mendaur ulang kertas koran bekas namun sayang kertas koran yang dipakai ternyata masih impor. Perusahaan kertas lebih tertarik untuk mengimpor koran bekas karena lebih mudah didapatkan meski harganya lebih mahal. Di luar negeri  memang sudah muncul kebiasaan masyarakat mengumpulkan koran bekas sedangkan di Indonesia koran bekas kebanyakan malah dipakai untuk membungkus barang atau dibuang begitu saja. Padahal potensi koran bekas di Indonesia sangat besar seiring dengan beragamnya pilihan media cetak.

Menyadari besarnya potensi koran bekas yang tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan kertas tapi juga lingkungan, saat inilah momen yang tepat untuk membiasakan memanfaatkan koran bekas untuk didaur ulang. Bayangkan berapa luas hutan yang dapat kita selamatkan jika semua perusahaan kertas lebih memilih koran bekas sebagai bahan baku produksi karena untuk menyelamatkan hutan kita tidak mesti tinggal dekat hutan.

26 Tanggapan to “Jangan buang koran bekas anda!”


  1. 1 noonathome Mei 2, 2008 pukul 3:02 pm

    Saya jadi berpikir, koran2 yang dikumpulkan pemulung itu terus diapakan ya? Apa tak mungkin dijual lagi?

  2. 2 petak Mei 2, 2008 pukul 7:18 pm

    Selama ini cuma pemulung yang mau memanfaatkan koran bekas, kita bisa melakukan hal yang sama meski dengan motif berbeda,

  3. 3 kelepon Mei 2, 2008 pukul 9:20 pm

    setuju!!!

    Pernahkah kita merasa jasa pemulung itu sangat banyak ?! TAnpa banyak kata.

  4. 4 chuanwei Mei 3, 2008 pukul 3:46 am


    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

    KALO MAU BIKIN BLOG, JANGAN LUPA MASUK SINI: leoxa.com
    (Themenya Keren Abiss & Bisa Pake Adsense)

    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    rame yang udah berpindah daripada blog-blog lainnya ke blog Leoxa.com karena theme yang keren

  5. 5 edy Mei 3, 2008 pukul 10:28 am

    susah juga yak…
    mo pake versi digital misal bentuk pdf, belom banyak yg bisa akses
    trus koran bekas yg beredar di sini kmana larinya?

  6. 6 petak Mei 3, 2008 pukul 11:04 am

    sepertinya sudah jadi bungkus nasi mas,,
    tapi pikir-pikr enak juga ya makan nasi bungkus sambil baca koran,,

  7. 7 ckasih Mei 3, 2008 pukul 11:33 am

    ================
    ================
    NOW AVAILABLE CHRISTIANITY MADE IN MALAYSIA!!!
    ================
    ================
    EVERY CHRISTIAN NOW MUST LEARN ARABIC. THE FIRST LESSON IS SAY “ALLAH” AND NOT “GOD”.
    This is because English language not suitable anymore because the original Bible is in Arabic.

    Get the full story here: http://ckasih.blogspot.com

  8. 8 thevemo™ Mei 3, 2008 pukul 12:07 pm

    Di jual cuma 750/kg, mending di hibakan ke pemulung

  9. 9 petak Mei 3, 2008 pukul 8:57 pm

    pada Senang dong pemulung,,
    kirimkan ke rumah saya juga ga papa,

  10. 10 Sawali Tuhusetya Mei 3, 2008 pukul 9:48 pm

    kita tdak bisa membayangkan seandainya negeri kita sudh makin kehilangan bahan baku pembuatan kertas. media cetak pasti akan kelimpungan. oleh karena itu, perlu ada inovasi seperti daur ulang kertas koran bekas itu. selain itu, proses daur ulang ini juga bisa ikut berkiprah utk menjaga kebersihan lingkungan. sepakat banget! sebuah usulan yang bagus dan menarik!

  11. 11 Mardies Mei 4, 2008 pukul 11:35 pm

    Saya nggak pernah buang bungkus koran karena memang ada pengepulnya. Sekarang daur ulang kan jadi bisnis menguntungkan 🙂

  12. 12 adikhresna Mei 5, 2008 pukul 12:16 am

    Aku malah nggak punya koran tuh (bisanya cuman numpang baca, he he). Mending cari informasi di internet aja kali ya…

  13. 13 Zulfi Mei 5, 2008 pukul 7:39 am

    Iya, seringkali koran bekas cuma nganggur aja.. mungkin ada baiknya dipergunakan utk hal2 yg lebih baik…

    terus, setahu saya di Indonesia mahalnya harga kertas juga terkait dg ketiadaan subsidi pemerintah. Hal yang malah ada di rata2 pemerintah Eropa…

  14. 14 sluman slumun slamet Mei 5, 2008 pukul 11:51 am

    hmmmm… saatnya media online berkembang…

  15. 15 winsolu Mei 5, 2008 pukul 7:25 pm

    selamatkan hutan kita!
    😀

  16. 16 Yari NK Mei 6, 2008 pukul 9:46 am

    Yah benar bagusnya memang ada pendaurulangan kertas koran agar biaya produksi kertas koran dapat ditekan. Saya sendiri sebenarnya jarang membuang kertas koran. Koran2 lama biasanya saya tumpuk rapi sebab masih bisa “berguna” di kemudian hari. Mungkin saja kertas itu dapat menjadi bungkus sesuatu hehehe…. **sama aja bohong jadinya ya** atau kalau ada berita2 yang sangat menarik, biasanya saya gunting lalu buat kliping.

    Andaikan koran mahal, hmmm mungkin orang akan beralih ke televisi atau internet kali yaa….. kesempatan buat para blogger sekaligus himbauan dan ujian agar para blogger selalu dapat menyediakan informasi yang berguna dan akurat…

  17. 17 syahrizal pulungan Mei 7, 2008 pukul 5:57 pm

    pemikiran yang sangat luar biasa untuk menyelamatkan anak cucu kita kelak….
    apalagi untuk kebutuhan kertas yang dasarnya dari serat kayu berarti harus menebang kayu

    entah bagaimana nasib mereka kelak kalau tidak dari sekarang kita pikirkan….

    sebatang pohon yang usianya puluhan tahun , diolah menjadi kertas dan digunakan hanya hitungan hari habis….

    bencana Alam…terkadang tidak kita sadari berawal dari penggunaan kertas yang berkelebihan dengan memusnahkan ribuan batang pohon yang usianya puluhan tahun…

    tak salah penghematan kertas perlu dikampanyekan…..

  18. 18 zoel chaniago Mei 14, 2008 pukul 1:32 pm

    bole juga tu…. bisa ganti profesi ni 😀

  19. 19 petak Mei 15, 2008 pukul 2:18 pm

    @ Sawali Tuhusetya : sepakat pak. *jabatan tangan*

    @ MArdies : memang Kita harap upaya ini juga bisa membuka lapangan kerja dan mebentuk p[ola daur ulang yang jelas.

    @ Adikhresna : Kalo cari informasinya cuma di Internet, komputer bekasnya juga jangan dibuang sembarangan ya bang.. hehehe..

    @ Zulfi : Pemerintah saat ini memang mengkaji pemberlakuan subsidi degan skema pengurangan pajak Industri kertas.

    @ Sluman Slumun Slamet : Menarik apa yang pernah dikatakan MC Luhan
    “Medium is message”.

    @ Winsolu : Setuju banget om.. Save our forests!

    @ Yari NK ; Mendaur ulang kertas koran selain bisa menyelamatkan lingkungan, Harga koran juga bisa om,

    @ Syahrizal pulungan : Betul om. sisakan hutan buat cucu kita!
    *jadi kepikiran mau kawin*

    @ Zoel Chaniago : Sudah dibuka tuh lowongan kerjanya,,

  20. 20 natazya Mei 27, 2008 pukul 11:27 am

    ngga pernah dibuang tapi dikasih ke anak yang suka dateng 3 hari sekali dan memanggil “bu… ada korannya buu??”

  21. 22 sudhew Agustus 6, 2008 pukul 1:28 pm

    SETUJU,siapa lagi yang bisa menyelamatkan hutan kita selain kita sendiri dan hal itu harus kita mulai dari sesuatu yang paling sederhana seperti ini

  22. 23 musheni September 14, 2008 pukul 6:33 am

    kalau saya, koran bekas itu dibaca dan dicatat ilmu yang ada di dalam koran itu. itu sangat mahal untuk menambah inspirasi. semoga. tidak ada kata-kata bekas secara : ilmu. barangkali, secara fisik koran bekas bisa jadi : buku ulang.

  23. 24 petak September 16, 2008 pukul 12:41 pm

    Betul om inspirasi itu mahal
    kalo ilmu jelas ga ada yang bekas 🙂

  24. 25 insomniac September 2, 2010 pukul 11:26 am

    mending k MEDIA INDONESIA aja..
    mereka bisa menerima kembali koran koran bekas yang tidak terpakai yang nantinya akan diberikan ke supplier untuk di daur ulang menjadi kertas dari pada kita harus menebang pohon dan pohon..
    ada REWARDnya

  25. 26 fanny rismansyah Januari 18, 2011 pukul 7:12 am

    Saya punya kebiasaan mendokumentasikan hal-hal penting (berita, artikel) dengan cara memfotonya menggunakan kamera digital, jadi tidak perlu mencatatnya atau mengklipingnya karena tetap saja akan memakan tempat, pake kertas, keluar biaya lagi. Dengan mendokumentasikan menggunakan kamera digital penting kita bisa membukanya kembali di laptop atau komputer jadinya hemat tempat & waktu. Oh ya saya masih bingung mau diapakan nech koran bekas secara saya belum tau cara mendaur ulangnya. barangkali dari rekan-rekan disini ada yang mau berbagi cara mendaurulang kertas koran. Kalau ga mau cape-cape mendaurulang sech bisa aja dengan cara menjualnya langsung ke tukang loak/barang bekas cuma saya ingin dengan cara yang berbeda supaya lebih worthed it…


Tinggalkan komentar